Monday, December 20, 2010

Kecil-kecil, cabe rawit

Berapakah tambahan uang yang dibelanjakan oleh keluarga muslim, selama bulan romadlon. Beberapa jenis makanan yang tidak pernah muncul di hari-hari biasa, muncul di bulan romadlon, salah satunya, si bulat kuning bermerk timun suri. Bisnis kendaraan bermotor, entah persewaan maupun jual beli, menangguk untung besar di bulan mulia ini. Harian kompas memperkirakan, jumlah orang yang akan melaksanakan mudik lebaran, sekitar 15,5 juta jiwa. Apabila setiap pemudik membelanjakan uang sebesar Rp1 juta, akan ada aliran uang sebesar Rp15,5 triliun. Sebagai pembanding, anggaran pertahanan Indonesia hanya sekitar Rp42 triliun pertahun, dari 1000 triliun APBN. Pantas saja, bila negara malaysia berani menggoda TNI kita. Siapakah yang paling menikmati tambahan konsumsi rumah tangga keluarga muslim. Jangan-jangan, sebagian besar penikmatnya bukan ummat Islam. Rasulullah pernah memberitakan bahwa nanti, ummat Islam akan seperti hidangan yang diperebutkan dengan rakus oleh para musuhnya, bukan karena jumlahnya yang sedikit, melainkan karena jumlahnya banyak, tetapi tidak berkualitas. Masyarakat Islam perlu ditarbiyah bahwa, dalam rangka meningkatkan kualitas ummat, sekiranya tidak terlalu mendesak, anggaran untuk pulang kampung, terutama mudik dengan mengendarai sepeda motor, bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas anggota keluarga. Dalam rangka memperbaiki kualitas ilmu pengetahuan, anggaran pulang kampung bisa dialihkan untuk membeli buku atau mengikutkan si kecil les tambahan. Dalam rangka memperbaiki kualitas ekonomi, anggaran pulang kampung bisa dialihkan untuk mendirikan usaha yang padat karya. Jika 15 juta calon pemudik membatalkan mudiknya, dan membelanjakan satu juta rupiah uangnya untuk mendirikan usaha, misalnya, kios pulsa atau warung indomie rebus, yang setiap gerai bisa menyerap dua orang tenaga kerja, maka akan ada 30 juta orang pengangguran yang memiliki pekerjaan.

Persyaratan kualitas ini menjelaskan, betapa banyak kaum yang jumlahnya sedikit, mampu mengalahkan kaum yang jumlahnya lebih banyak, dengan izin Alloh SWT. Terdapat beberapa komunitas di dunia ini, yang meskipun jumlahnya kecil atau sedikit, mereka mampu mengendalikan yang besar, karena mereka lebih berkualitas. Masyarakat perantau keturunan tionghoa yang jumlahnya hanya kurang lebih 5% dari jumlah penduduk dunia, mampu mengendalikan 80% peredaran uang di planet bumi, karena mereka lebih berkualitas dibidang ekonomi. Kaum yahudi di amerika serikat, yang populasinya sedikit, tetapi sangat efektif dalam mengendalikan jalannya pemerintahan, tanpa mereka harus menjadi pemimpin negara. Negara-negara kecil, seperti singapura, taiwan, dan israel, memiliki system pertahanan yang hebat, yakni, system pertahanan semesta, total defense. Sistem pertahanan ini memaksa militernya untuk selalu siaga penuh 24 jam, di setiap sudut negara yang tidak seberapa luas. Negara singapura, juga menerapkan kebijakan pertahanan udang beracun. Meskipun udangnya kecil, tapi jangan dimakan, karena beracun, artinya, negara-negara besar disekitar singapura tidak akan berfikir untuk mencaplok singapura, karena akan menimbulkan kemudharatan yang besar di negara mereka sendiri, misalnya, menimbulkan keguncangan ekonomi.

Demikian juga dengan kaum yang menjadi motor penyebaran agama Islam, bukanlah kaum yang populasinya mayoritas. Setelah menyerahkan tongkat estafet da’wah kepada suku quraisy, dengan cara mengislamkan mereka pada peristiwa penaklukan kota Mekah, Rasulullah SAW pun wafat, sekitar dua tahun kemudian. Suku Quraisy, yang populasinya sedikit, dengan cepat mengorganisir suku-suku yang lain, dan kemudian melakukan ekspansi da’wah ke seluruh penghujung dunia yang meliputi wilayah yang sangat luas, sehingga Islam tersebar dan menguasai dunia. Inilah sebabnya, mengapa Umar Bin Khattab merasa keberatan ketika tongkat estafet da’wah akan dipegang oleh kaum anshar, karena dikhawatirkan mereka hanya akan menjadikan Islam sebagai gerakan keagamaan, bukan gerakan, apa yang disebut oleh pengamat barat sebagai, gerakan politik. Kita menyebutnya sebagai, ekspansi da’wah.

Keislaman bangsa mongol diperlukan, yang dimulai sejak masa kepemimpinan hulagu khan, cucu jenghis khan, karena kelak, dari keturunan mereka, akan lahir turki utsmani yang akan kembali menjadikan Islam berkuasa di muka bumi. Sekali lagi, turki utsmani juga memiliki populasi yang sedikit.

Begitulah karakternya, bahwa di dalam organisasi atau komunitas apapun, yang menjadi motor penggerak atau inspirator, jumlahnya hanya sedikit. Populasi kader da’wah juga sedikit, karena memang tidak mungkin semua orang akan direkrut sebagai kader, cukup mereka-mereka yang berkualitas saja. Sebagaimana minoritas kaum yahudi di amerika serikat yang mampu secara efektif mengendalikan pemerintahan tanpa harus menjadi pemimpin, maka, menjadi tidak penting lagi siapa yang akan menjadi walikota tangsel, selama kader da’wah bisa mengendalikan mereka, sehingga, agenda-agenda kebaikan tetap bisa terlaksana.. Meskipun tidak menduduki jabatan sebagai kepala daerah, tetapi setiap orang yang menjadi pejabat daerah, wajib melaksanakan aturan main yang dibuat oleh kader da’wah. Meskipun belum menguasai media, tetapi sebagian besar penulis atau kontributor media, adalah kader da’wah. Meskipun belum menguasai perdagangan, tetapi aturan main dalam perdagangan dibuat oleh kader da’wah, misalnya larangan memonopoli, menimbun, dsb. Meskipun mayoritas masyarakat Islam belum mampu melaksanakan ajaran Islam dengan benar, mereka mempercayakan pendidikan anak-anaknya ke sekolah-sekolah yang dimiliki oleh kader da’wah. Dst, dst.

Ditulis: Selasa, 24 Agustus 2010
Baca selengkapnya...

Perekat

Menjelang bulan romadlon, para mahasiswa muslim di kampus pak adil, sepakat untuk menyelenggarakan acara tarhib romadlon. Sebagai pembicara, pilihan jatuh kepada pak sujahtra, yang dengan senang hati, berkenan untuk memenuhi undangan. Sebagaimana biasanya, pak sujahtra selalu mengawali khutbahnya, dengan menyampaikan pertanyaan. Seandainya ada dua hadits shahih, yang satu mengisahkan perilaku Rasulullah, dan yang lainnya mengisahkan ucapan atau pernyataan Rasulullah, namun isi kedua hadits tersebut bertentangan, yang manakah diantara kedua hadits tersebut yang lebih kuat kedudukannya. Masih bingung, tanya pak sujahtra ketika melihat seisi kelas memandangnya dengan melongo. Begini contohnya, lanjut pak sujahtra. Ada sebuah hadits yang mengisahkan pernyataan Rasulullah, bahwa jumlah rokaat dalam sholat maghrib ada tiga, sedangkan ada hadits lain yang mengisahkan bahwa Rasululah pernah melaksanakan sholat maghrib empat rokaat, maka, hadits yang pertama lebih kuat kedudukannya, karena ternyata, Rasulullah melaksanakan sholat maghrib empat rekaat lantaran beliau lupa jumlah rekaat yang sudah beliau kerjakan.

Apa yang terlihat oleh khalayak pada diri seseorang, belum tentu mewakili karakter orang tersebut, kecuali orang yang bersangkutan menguatkannya dengan pernyataan. Sebagai contoh, ketika sebagian kader da’wah melihat sebagian kader yang lain mengenakan atribut duniawi yang dalam ukuran mereka, mewah, jangan langsung menyimpulkan bahwa sebagian kader sudah mulai meninggalkan sikap hidup sederhana dan mulai bermewah-mewahan. Selama tidak ada pernyataan dari kader yang menguatkan persepsi kita, maka persepsi yang berawal dari prasangka buruk, harus digugurkan. Prasangka baik apa, yang bisa kita pakai untuk menafsirkan peristiwa ini. Banyak sekali. Tafsir pertama, ukuran mewah atau tidak mewah, sangat relatif. Bagaimana menyamakan gaya hidup sederhana kepada Utsman Bin Affan yang terlahir sebagai bangsawan kaya raya, dengan Abu Dzar Al Ghifari yang terbiasa hidup seadanya sebagai suku badui pengembara. Tafsir kedua, sebagai seorang da’i, ada obyek da’wah berupa komunitas masyarakat tertentu yang lebih efektif untuk dida’wahi, bila kita menyandang atribut mewah. Tafsir ketiga, keempat, dst., silakan disusun sendiri, lanjut pak sujahtra.

Contoh yang lain, ketika acara kampanye terbuka calon kada yang diusung partai da’wah, berkoalisi dengan partai lain, diisi dengan penampilan artis dangdut nan semlohoy, jangan langsung menyimpulkan bahwa sebagian kader da’wah tidak suka melihat penampilan artis tersebut, ups salah, maksudnya, jangan langsung menyimpulkan bahwa para qiyadah sudah mengizinkan berkampanye dengan iringan maksiat seperti itu. Lalu, apakah kita berharap para qiyadah dengan gagah berani mengumumkan di media massa bahwa partai da’wah sama sekali tidak menyetujui dan tidak bertanggungjawab terhadap penampilan artis seronok tersebut, yang sangat berisiko menyinggung dan melukai perasaan mitra koalisi, yang sejatinya adalah obyek da’wah, yang sudah mulai jinak hatinya kepada da’wah. Diam, tidak memberikan penjelasan, dan membiarkan para kader menyimpulkan sendiri, terkadang merupakan langkah yang terbaik, sebagaimana kisah berita bohong yang dialami oleh ummul mu’minin, siti aisyah ra, yang dituduh telah melakukan kejahatan bersama dengan seorang sahabat bernama shofwan. Ummul mu’minin, siti aisyah ra, tidak menjawab atau menjelaskan ketidakbenaran berita tersebut. Kemudian, dikalangan sahabat, terjadi dialog antara suami dengan isterinya. Sang isteri, ketika memposisikan dirinya sebagai ummul mu’minin, tidak akan melakukan perbuatan tersebut, apalagi bila membandingkan, bahwa ummul mu’minin jauh lebih baik dibanding dirinya. Demikian juga dengan sang suami, ketika memposisikan dirinya sebagai shofwan, juga tidak akan melakukan perbuatan tersebut, apalagi bila membandingkan, bahwa shofwan lebih baik dibanding dirinya. Maka, apakah kita akan menuduh para qiyadah, yang kualitas keshalihannya jauh melebihi kita, membolehkan kemaksiatan ketika berkampanye.

Prasangka baik, akan melahirkan ketsiqohan. Tho’at dan tsiqoh, merupakan perekat dalam berjama’ah. Seringkali, sebagian kader menempatkan tsiqohnya secara terbalik. Mensikapi beberapa kader yang terjerat kasus hukum, kader lebih mempercayai aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, atau KPK, dibandingkan mempercayai kader yang sedang menghadapi musibah tersebut. Padahal, bukan rahasia lagi bahwa lembaga-lembaga penegak hukum, seringkali bertindak sebagai makelar kasus atau dipergunakan oleh penguasa untuk menekan rival politiknya. Sebaliknya, ketika seorang ustadz dikeluarkan dari jama’ah melalui keputusan syuro, kader lebih mempercayai sang ustadz dan menuduh para qiyadah telah berbuat dzalim dengan memberhentikan sang ustadz, seakan-akan, para ustadz yang bergelar Lc dibelakang namanya, semuanya ma’shum, terbebas dari dosa dan kesalahan.

Sebagaimana sahabat Abu Bakar ra yang diberi gelar asshiddiq oleh Rasulullah SAW karena selalu membenarkan perbuatan Rasulullah SAW, demikian pula seharusnya sikap yang dimiliki oleh kader da’wah terhadap para qiyadahnya. Apakah kader partai da’wah bisa disamakan dengan pengikut gusdur terhadap gusdur, karena kader partai da’wah terkesan selalu mencari pembenaran terhadap setiap kebijakan yang diambil oleh para qiyadahnya. Tentu tidak sama, karena kader memiliki hak untuk bertanya, dalam memahami beberapa peristiwa yang membutuhkan klarifikasi. Hak untuk bertanya, telah dimanfaatkan oleh sebagian kader, pada acara pertemuan dengan para qiyadah yang telah beberapa kali diselenggarakan.

Mengapa prasangka buruk yang melahirkan ketidaktsiqohan bisa muncul di kalangan kader da’wah. Jawabannya sederhana, karena kader sudah tidak lagi intim dengan tarbiyah dan dengan struktur partai. Maksudnya, kader sering bolos usar dan tidak aktif di partai. Kader yang rajin usar, tetapi diam-diam menganut jargon, tarbiyah yes partai no, rentan terjangkit penyakit ini. Pak sujahtra menutup khutbahnya dan memberikan kesempatan bertanya kepada para peserta tarhib. Apakah kader yang rajin usar, tetapi sering tertidur di saat pak boss sedang menyampaikan taujih, termasuk kader yang rentan terserang penyakit ini, tanya salah satu peserta.

Ditulis: Senin, 02 Agustus 2010
Baca selengkapnya...

Negara raksasa

Data-data yang dimiliki oleh kementerian kominfo menyebutkan bahwa indonesia memiliki 17 ribu-an pulau, 70% diantaranya, tidak berpenghuni. Dengan jumlah penduduk di kisaran angka 229 juta-an, indonesia menduduki peringkat keempat dunia. Indonesia memiliki 520 etnis dengan 742 bahasa daerah. Bandingkan dengan jumlah penduduk singapura yang hanya 10 juta-an, atau jumlah penduduk malaysia yang hanya berkisar 28 juta-an. Maka, memerintah negara singapura, ibarat memimpin kota jakarta di siang hari. Sedangkan menjadi pemimpin di negara malaysia, bagaikan menjadi gubernur di jawa barat. Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia, dalam hal jumlah pemakai ponsel, sekitar 160 juta-an. Terdapat 50 juta-an orang di indonesia yang merupakan pengguna internet, dan jumlah ini menduduki peringkat kelima terbesar sedunia. Sayangnya, kabel serat optik hanya ada di indonesia bagian barat dan di indonesia bagian tengah. Kementerian kominfo mencita-citakan terbentuknya 44 ribu desa yang saling terhubungkan melalui internet, sehingga desa-desa itu disebut sebagai desa pinter, punya internet. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar sedunia, mengalahkan gabungan jumlah penduduk seluruh negara arab, indonesia adalah raksasa yang sedang tidur, atau sekurang-kurangnya, sedang bermalas-malasan. Selain dengan narkoba, negara raksasa ini bisa dilemahkan generasi mudanya dengan serbuan pornografi, dan internet menjadi salah satu media penyebarannya. Menyadari situasi ini, kementerian kominfo mencanangkan pemakaian internet yang sehat dan aman, insan. Memang belum bisa seperti pemerintah di negara cina, yang memfilter internet dengan ketat, mengingat masih kuatnya penolakan beberapa kelompok masyarakat di indonesia. Kementerian ini juga berharap, internet mampu menstandarkan mutu pendidikan antara masyarakat di pulau jawa dan masyarakat di luar pulau jawa, karena materi kuliah bisa diakses via internet. Melalui internet, masyarakat yang tinggal di papua, bisa melihat materi perkuliahan yang diajarkan di UGM, yang sekarang menduduki peringkat 85 se asia, atau melihat materi perkuliahan yang diajarkan di UI, yang sekarang menduduki peringkat 50 se asia.

Selain narkoba dan pornografi, gerakan emansipasi wanita, ikut pula melemahkan negara raksasa ini. Masa depan bangsa, ada di tangan pembantu rumah tangga, Bik Iyem. Mengapa? Karena dialah yang selama ini telah mendidik dan membesarkan anak-anak. Bik Iyem menjadi tempat curhat anak-anak, ketika anak-anak mendapat masalah. Bik Iyem yang mengelus punggung anak-anak, menjelang anak-anak tidur. Bik Iyem yang tahu persis porsi makan anak-anak, karena dialah yang menyuapi mereka. Bik Iyem tahu persis tanda-tanda tubuh anak-anak, letak tahi lalat, karena dialah yang selama ini memandikan mereka. Sudah saatnya untuk mengganti hari ibu, menjadi hari pembantu. Terimakasih Bik Iyem. Peran ibu hanyalah sebagai alat untuk melahirkan dan selebihnya adalah mesin pencari uang yang gandhes bin luwes. Melahirkan? Kalau masih mau. Bagi wanita karier, hamil dan melahirkan adalah pekerjaan yang kurang disukai. Menghambat karir. Buat apa sekolah tinggi-tinggi, kalau hanya berkutat di rumah, mirip pembantu rumah tangga, pikir mereka.

Nampaknya, pengaruh dari gerakan emansipasi wanita, juga mulai dirasakan oleh negeri matahari terbit. Sebagaimana kita ketahui, kebijakan pemerintah jepang adalah menempatkan isteri di rumah, untuk mendorong suami dan anak-anaknya berprestasi setinggi-tingginya. Jangan salah, meskipun menjadi ibu rumah tangga, rata-rata tingkat pendidikan wanita di jepang adalah sarjana. Untuk mendukung kebijakan ini, pemerintah jepang menyiapkan fasilitas-fasilitas ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, di dekat tempat tinggal. Sehingga, para ibu rumah tangga bisa memenuhi kebutuhannya, tanpa memerlukan bantuan suami, misalnya, berbelanja, mengantar anak sakit ke fasilitas pengobatan, mengantar balita ke sekolah, atau hendak melahirkan. Bahkan, perpustakaan ada di setiap komplek perumahan. Namun, di awal tahun 2007, menteri kesehatan jepang merisaukan kecenderungan sebagian perempuan jepang yang enggan menikah dan mempunyai anak. Ini mengakibatkan rendahnya tingkat kelahiran di jepang.

Sudah saatnya untuk menilik kembali pelajaran sejarah. Tokoh-tokoh besar dunia yang menorehkan prestasi dengan tinta emas, tidak beribukan atau beristerikan wanita karier. Ibu mereka atau isteri mereka hanyalah ibu rumah tangga biasa, yang seringkali malah buta huruf, miskin akademis, namun, sangat kaya dengan limpahan kasih sayang kepada anak-anaknya dan suaminya. Kasih sayang para ibu dan para isteri yang sederhana ini, mampu melejitkan prestasi suami dan anak-anaknya. Ternyata, di balik kemajuan sebuah bangsa, terdapat peran mulia para ibu rumah tangga yang bekerja dalam kesunyian, miskin publisitas. Terimakasih Dinda, terimakasih Bunda, bukan Bi Iyem.

Ditulis: Sabtu, 24 Juli 2010
Baca selengkapnya...

Efektif dan Efisien

Dalam rangka invasi ke jawa timur, sesampainya di kawasan tengger, tim hore berkesimpulan bahwa, rintangan alam, bisa menghambat gerak laju da’wah. Sebagaimana ekspansi mataram Islam dengan mengepung batavia yang mengalami kegagalan akibat wabah penyakit, maka, terisolirnya masyarakat tengger akibat pagar alam berupa gunung-gunung yang tinggi, menyulitkan penyebaran Islam, menjadikan mereka tetap menganut agama hindu. Atau, dulunya, nenek moyang masyarakat tengger tidak tinggal di pegunungan tersebut, namun, karena menghindari pengaruh Islam bagi keturunannya, mereka pindah ke kawasan-kawasan terpencil, hingga sekarang.

Rintangan pemisah, bisa menghasilkan dua wilayah dengan budaya dan ideologi yang sangat berbeda, sebagaimana dahulu bisa dilihat pada berlin barat dengan berlin timur yang dipisah oleh tembok berlin. Pegunungan mueller di pulau kalimantan, membedakan mayoritas masyarakat berkultur Islam terdidik di satu sisi, dan masyarakat berkultur animisme dengan kebiasaan mengayau, memenggal kepala manusia, di sisi yang lain. Pegunungan himalaya, membagi beberapa negara dengan kultur yang berbeda-beda. Terdapat beberapa alasan mengapa para penduduk tidak saling menyeberangi rintangan, untuk saling berkomunikasi. Bila penembak jitu menjadi alasan terputusnya komunikasi di berlin sewaktu tembok pemisahnya masih berdiri, maka kesibukan mencari nafkah sudah cukup menyita waktu dan tenaga, bagi masyarakat yang tinggal di pagar alam berupa pegunungan tinggi, selain karena pegunungan yang tinggi juga sangat sulit untuk didaki. Puncak-puncak di pegunungan himalaya, baru mulai didaki oleh manusia pada awal abad kedua puluh.

Tembok merupakan perisai, untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, sebagaimana tembok besar di china, dan juga Dzulqarnain yang membangun tembok penghalang untuk menghambat gerak laju ya’juj dan ma’juj. Dalam perang khandaq, demi untuk mendapatkan keunggulan militer dalam melawan pasukan gabungan kaum kafir, Salman Al Farisi mengusulkan untuk membuat rintangan, berupa parit buatan yang sulit untuk dilewati musuh. Memanfaatkan kondisi geografis untuk mendapatkan keunggulan militer, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh pasukan Muslim di perang badar, dengan bermarkas di dekat sumur dan memonopoli airnya, juga dilakukan oleh negara yahudi, israel. Sampai hari ini, israel tidak mau menyerahkan dataran tinggi golan, sebuah tempat yang sangat strategis untuk menempatkan artileri pertahanan yang akan langsung mengancam posisi negara-negara Muslim yang menjadi musuh israel, mesir, suriah, dan lebanon. Keunggulan militer berkat adanya rintangan alam, juga dimiliki oleh negara amerika serikat. Dihalangi oleh samudera-samudera yang luas, negara amerika serikat sulit untuk diserang dari luar oleh negara lain. Pada masa pasukan Islam di bawah pimpinan jenderal Thariq bin Ziyad mulai menginvasi spanyol dan pengaruh Islam bertahan sampai sekitar delapan abad lamanya, gerak laju pasukan Islam dalam memperluas wilayah di eropa tertahan di wilayah di antara kota tour dan poitiers, yang sekarang merupakan bagian dari negara perancis. Pertahanan di wilayah itu sulit untuk ditembus karena kontur tanahnya yang berbukit-bukit, dan di ketinggian itulah benteng-benteng pertahanan dibangun, mirip dengan pertahanan yahudi di khaibar.

Dalam kisah peperangan-peperangan besar, kekuatan alam ikut memiliki peran dalam menentukan kekalahan dan kemenangan. Seluruh komponen di alam semesta adalah pasukan Alloh SWT, yang siap digerakkan untuk membantu peperangan-peperangan yang diikuti oleh rasulullah SAW dan para sahabat, sebagaimana dahulu kerikil panas yang dibawa oleh burung ababil juga telah melumatkan pasukan berkendaraan gajah di bawah pimpinan jenderal abrahah. Angin dingin yang kencang, membantu memorakporandakan kepungan pasukan musuh di dalam perang khandaq. Hujan yang turun pada malam hari menjelang berlangsungnya perang badar, berperan dalam membersihkan dan mensucikan para prajurit Islam serta, memantapkan pijakan kaki mereka. Pada perang dunia kedua, dengan mengambil nama salah satu panglima perang salib yang bermitra dengan raja richard the lion heart, frederich barbarosa, hitler melancarkan serangan ke front timur, ke rusia, dalam sebuah operasi militer berjuluk operasi barbarosa. Begitulah, pemimpin jerman bertubuh kecil itu, dengan dibantu oleh mentri propagandanya, joseph goebbels, berhasil memompa semangat para prajurit jerman setinggi-tingginya, hingga berkobarlah pertempuran di berbagai front. Sesungguhnya, kekuatan militer jerman bukanlah tandingan rusia pada saat itu. Namun, hitler tidak memperkirakan bahwa ganasnya musim dingin di rusia akan mengalahkan balatentara nazi jerman di front timur, selain karena kegigihan tentara merah rusia. Kecepatan gerak tentara jerman yang seolah bagaikan kilat, blitzkrieg, yang menjadi kunci kemenangan tentara jerman di front barat, tidak terjadi di front timur. Kendaraan-kendaraan perang jerman mengalami kemacetan mesin, akibat pelumas yang membeku. Untuk mengencerkan pelumas, para prajurit jerman harus menyalakan api unggun di bawah mesin perang mereka, agar kendaraan-kendaraan perang bisa distarter. Sehingga, muncullah lelucon, bahwa yang mengalahkan pasukan jerman di front timur adalah, jenderal musim dingin, jenderal winter.

Lebih mudah untuk menaklukan rintangan alam, daripada menaklukan hati manusia. Boleh saja negara amerika serikat sulit untuk diserang secara militer, karena diapit oleh dua samudera besar, tetapi, lebih mudah untuk mengukur dalamnya lautan daripada isi hati manusia. Prinsip efisiensi, bisa dipergunakan ketika manusia berhubungan dengan alat atau benda mati, tetapi, prinsip ini tidak bisa dipergunakan di dalam berkomunikasi dengan manusia. Mengendarai mobil di tol purbaleunyi dengan kecepatan 140 km per jam, mampu mengantar kita ke bandung dalam waktu satu jam, bisa diprediksi. Merebus satu liter air dengan energi panas sebesar sekian kalori pada tekanan udara sekian newton akan menghasilkan air mendidih dalam waktu sekian menit, sangat akurat. Ketika manusia menjalin komunikasi dengan manusia, prinsip yang berlaku adalah, prinsip efektifitas. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh para pemudik di rumah orang tuanya ketika mudik lebaran, adalah seminggu. Padahal, pada umumnya, para pemudik merencanakan pulang kampung hanya untuk tiga hari. Seperti biasa, dengan alasan masih kangen, orang tua akan meminta tambahan waktu, agar anaknya menunda kepulangan ke jakarta. Sebagian besar pemudik mengalami kemoloran waktu dari jadwal yang telah direncanakan. Ketika efektifitas hubungan belum tercapai atau belum terpuaskan, dibutuhkan tambahan waktu untuk memenuhinya. Inginnya, para orang tua mengharapkan anaknya tidak usah balik lagi ke jakarta, menunggui mereka melewati masa tua, sebelum wafat. Kisah-kisah kenangan masa lalu kembali diceritakan, berulang-ulang, seakan-akan baru saja diceritakan, padahal sudah ratusan kali diperdengarkan oleh para orang tua kepada anaknya.

Seminggu setelah menikah, pak adil masih harus menebak-nebak jenis rambut isterinya, luruskah, keritingkah, karena sang isteri masih terus mengenakan jilbab, bahkan pada saat tidur sekalipun. Kisah malam pertama terjadi sekitar satu bulan setelah menikah, diwarnai dengan sikap penuh kecanggungan. Komunikasi menjadi enak, efektif, setelah lima tahun menikah, sesudah mereka berdua lebih saling mengenal satu sama lain. Dalam satu hari, pak sujahtra hampir tidak pernah menjadwalkan lebih dari dua pertemuan dengan para kastemer, karena pak sujahtra khawatir, efektifitas tidak tercapai. Waktu pembicaraan seringkali molor dari anggaran semula, dan butuh momen yang sangat tepat bagi pak sujahtra untuk undur pamit, karena harus bertemu dengan kastemer yang satunya lagi, tanpa menyinggung perasaan kastemernya yang masih terus ingin didengarkan.

Ketika berinteraksi dengan manusia, pikiran manusia akan merekam pengalaman yang paling akhir. Pengalaman terakhir yang kurang mengenakkan, akan membentuk pikiran yang negatif atau prasangka buruk. Untuk menghilangkan kesan terakhir yang kurang mengenakkan, dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya tiga hari. Waktu akan menyembuhkan. Selebihnya, interaksi harus dipaksakan untuk dilakukan, karena pada dasarnya, semua manusia memiliki fithrah yang baik. Bila dalam waktu tiga hari, luka-luka di hati belum tersembuhkan oleh waktu, maka, diperlukan pihak ketiga untuk mendamaikan. Pihak pendamai ini, diperkenankan untuk berbohong, demi terciptanya perdamaian. Meskipun sudah memaafkan, diperbolehkan untuk menghindari pertemuan, agar kenangan pahit di masa lalu dan energi negatif, tidak terbangkitkan kembali. Rasulullah SAW memaafkan wahsyi, sniper yang mensyahidkan paman Rasulullah SAW, Hamzah ra, namun beliau tidak mau bertemu wahsyi.

Menutupi rasa bersalah akibat jarangnya kesempatan untuk bertemu dengan anak-anaknya, wanita karir supersibuk seringkali membela diri dengan mengatakan bahwa, prinsip yang dipergunakan di dalam berhubungan dengan anak-anaknya adalah kualitas, bukan kuantitas. Artinya, dia berharap akan mendapatkan efektifitas hubungan dengan anak-anaknya, dengan menggunakan waktu yang sangat efisien. Selamat berharap. Inilah rahasianya, mengapa rihlah dan mukhoyyam menjadi bagian dari tarbiyah Islamiyah. Boleh saja rihlah terkesan sebagai kegiatan hura-hura, karena terkadang anggota tim mengekspresikan kegembiraannya melebihi dosis, tetapi, inilah yang disyaratkan oleh khalifah Umar Bin Khattab, untuk saling mengenal anggota tim. Semoga, invasi tiga hari dua malam ke jawa timur, membuat hubungan antar anggota tim, menjadi lebih efektif. Lebih terasa ukhuwwahnya. Bunaken, lombok, raja ampat, danau toba, kerinci, bukittinggi, sudah tidak sabar untuk diinvasi.
Baca selengkapnya...

Middle-East

Berkat kebaikan salah seorang anggota tim, yang juga merupakan donatur tunggal turnamen futsal dpc, tim hore melakukan invasi ke jawa timur, dengan menggabungkan kekuatan udara dan kekuatan darat. Tim mendarat di surabaya. Tanpa perlawanan yang berarti, kota surabaya menyatakan menyerah. Tim pun mendirikan perkemahan di dekat tempat pendaratan. Malamnya, dengan dilengkapi meriam bermerk canon, sony, dan penyangga tripod, tim bergerak menuju sidoarjo, probolinggo dan pasuruan. Ketiga kota inipun, akhirnya menyatakan menyerah. Menjelang tengah malam, gerak laju tim terhambat di kawasan tengger. Setelah sedikit melakukan perlawanan, masyarakat tengger yang masih menganut agama hindu pun menyerah, dan tim menyita panser mereka, untuk menjelajahi kawasan pegunungan tengger. Besoknya, tim bergerak ke kota malang. Tim sempat mampir sebentar ke sebuah tempat yang bernama madakaripura, dan meninjau air terjunnya yang indah. Kota malang menyerah, tanpa perlawanan yang berarti. Karena tidak mendapatkan lokasi yang strategis untuk mendirikan kemah, tim kembali ke surabaya. Besoknya, tim meninjau danau lumpur di daerah porong. Puncaknya, tim melintasi jembatan suramadu menuju madura. Setelah dihujani dengan tembakan meriam canon dan sony, rakyat madura yang hanya bersenjatakan celurit pun akhirnya menyatakan menyerah.

Karena sumber daya alamnya yang kurang mendukung, masyarakat madura, banyak yang menjadi perantau. Di kawasan mekah dan madinah, banyak dijumpai perantau asal madura, dan bahkan, banyak yang menjadi ulama besar di sana. Kemungkinan besar, seluruh orang madura adalah penganut agama Islam. Beberapa grup lawak, diantaranya srimulat, memanfaatkan dengan baik karakteristik subkultur madura, untuk mendulang gelak tawa, melalui tokoh lawaknya yang bernama kadir. Salah seorang anggota tim hore, yang mengenal dengan baik wilayah jawa timur, menginformasikan bahwa di madura, ada wilayah dimana masyarakatnya memiliki kemiripan kultur, dengan kultur yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah solo. Para perantau yang berasal dari wilayah yang dikenal dengan sebutan karesidenan surakarta, selain kotamadya solo, yang meliputi beberapa kabupaten, diantaranya, karanganyar, sragen, klaten, wonogiri, sukoharjo, dan boyolali, ketika mendapat pertanyaan, darimana asalnya, sah-sah saja bila mereka menjawab bahwa mereka berasal dari solo, daripada susah-susah menjelaskan kepada si penanya daerah asal sebenarnya. Karena kesamaan kultur, wilayah karesidenan surakarta sering disebut sebagai solo. Lain halnya bila si penanya ternyata mengenal kota solo, maka biasanya si penanya akan melanjutkan pertanyaannya, solonya di sebelah mana. Bagaimana menjelaskan hubungan antara madura dengan solo. Raja-raja di eropa, memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain. Bahkan, tsar rusia, masih memiliki hubungan darah dengan raja-raja inggris. Demikian juga dengan masa pemerintahan mataram Islam, dimana para bupati yang menjabat di wilayah kekuasaannya, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan raja-raja mataram, termasuk bupati madura, adipati tjokroningrat. Kemungkinan, keluarga para pejabat madura inilah yang merintis terbentuknya sebuah komunitas di madura, dengan ciri-ciri kultural yang mirip dengan kultur masyarakat yang tinggal di wilayah solo. Kekuasaan mataram Islam, juga meninggalkan bekas di jakarta, diantaranya di kawasan matraman atau di kawasan pos pengumben, yang merupakan tempat untuk memberi minum (ngombe) kuda-kuda prajurit Islam, bagian dari kavaleri mataram, saat bertempur dengan kolonial belanda di batavia. Persenjataan waktu itu, bukan hanya keris dan tombak, tetapi juga bubuk mesiu dengan meriam-meriamnya yang besar. Ingat, masa tersebut berbarengan dengan dominasi kekhalifahan turki utsmani, yang kekuatan militernya begitu ditakuti tentara salib, sehingga dijuluki oleh barat dengan sebutan, gun powder imperium. Mataram Islam menarik mundur pasukannya, bukan karena kedigdayaan kumpeni belanda, melainkan karena wabah penyakit kolera yang mengganas. Mataram Islam, juga memiliki pengaruh hingga ke luar jawa. Sebagaimana militer inggris dengan divisi gurkhanya yang terkenal, atau militer perancis dengan legiun asingnya, kekuatan militer mataram Islam juga dilengkapi dengan divisi bugis makasar, yang pernah diterjunkan untuk mengatasi pemberontakan madura. Pengusaha setiawan jodi dari solo, memiliki keturunan bugis, dari mbahnya yang dahulu mendirikan sarekat dagang Islam di laweyan solo.

Meskipun panggilan arek atau cak seringkali dilekatkan kepada masyarakat jawa timur, namun sesungguhnya, masyarakat jawa di bagian timur, didominasi oleh subkultur mataram. Masyarakat di wilayah tuban atau di wilayah kediri, mampu berbahasa jawa halus, kromo inggil, yang sama baiknya dengan masyarakat di wilayah solo atau yogya. Sulit untuk membedakan antara kultur masyarakat di wilayah madiun atau di wilayah pacitan, dengan kultur masyarakat di wilayah solo atau yogya. Kalau toh ada bedanya, maka, perbedaan tersebut adalah perbedaan yang halus, nuansa. Pada umumnya, subkultur mataram memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, dibandingkan dengan subkultur lainnya, misalnya, subkultur arek, subkultur osing, ataupun subkultur madura. Subkultur arek, hanya ada di wilayah surabaya, malang, dan sekitarnya. Sebagaimana ciri dari kota-kota besar lainnya, tempat tersebut akhirnya menjadi tempat percampuran, melting pot, bagi semua subkultur yang ada.

Masyarakat dengan subkultur arek, subkultur madura, maupun subkultur osing, lebih menganut paternalistik, apa kata kyai NU. Sedangkan masyarakat dengan subkultur mataram, mengingat latar belakang pendidikannya yang lebih maju, lebih bersifat independen, tidak banyak dipengaruhi oleh paternalistik. Menimbang bahwa populasi penduduk di jawa tengah dan jawa timur yang didominasi oleh masyarakat dengan subkultur mataram, maka, untuk memenangkan suara di dua provinsi tersebut, partai da’wah harus bisa merebut hati kelompok masyarakat ini.

Setelah ditaklukan oleh jenderal Saad Bin Abi Waqqash di masa pemerintahan khalifah Umar Bin Khattab, masyarakat persia tidak serta merta memeluk agama Islam. Mereka baru memeluk Islam, dua atau tiga abad setelah penaklukan. Di alam bawah sadar mereka, masih terpelihara anggapan bahwa, kebudayaan atau peradaban persia, jauh lebih unggul dibanding dengan Islam. Tidak ada khalifah yang paling dibenci oleh kaum syiah di iran, kecuali khalifah Umar Bin Khattab, khalifah yang menaklukan persia. Sebagaimana di iran, yang masyarakatnya masih memiliki kerinduan akan kejayaan masa lalu, kejayaan persia sebagai sebuah negara berperadaban tinggi, masyarakat dengan subkultur mataram ini, bisa jadi, masih menganggap budaya jawa yang mendapat pengaruh dari agama hindu, sebagai budaya yang lebih baik dibanding Islam. Ngono yo ngono, ning ojo ngono. Islam ya Islam, tapi mbok yo jangan fanatik gitu lho. Kompromi-kompromi diperlukan, agar Islam dipersepsikan sebagai agama yang mudah dan menyenangkan. Islam yang dipersepsikan sebagai agama yang mudah dan menyenangkan, akan lebih diterima oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW kepada para duta Islam, menjelang mereka berangkat ke wilayah-wilayah da’wah, mudahkanlah jangan mempersulit.

Bila Islam yang diusung PKS dipersepsikan oleh masyarakat dengan subkultur mataram, sebagai Islam garis keras, mereka tidak akan memilihnya. Wilayah karesidenan surakarta, yang banyak menyumbang aktivis gerakan Islam, apa yang disebut oleh densus 88 sebagai, teroris, ternyata sebagian besar penduduknya lebih memilih partai-partai berideologi nasionalis, bukan partai Islam. Meskipun sarekat dagang Islam didirikan di solo, tetapi PDIP masih tetap merupakan partai yang terkuat. Meskipun Dr Hidayat Nur Wahid, Dr Salim Segaf Al Jufri, Ust Mutammimul Ula, maupun tokoh-tokoh Islam lainnya, seperti Amin Rais, Haidar Baqir, berasal dari wilayah sana, namun, walikota solo yang dua kali terpilih, tetap berasal dari partai nasionalis, PDIP. Meskipun ponpes ngruki menjadi sedemikian terkenal, namun, selain Bali, kota Solo adalah tempat yang nyaman bagi Megawati, untuk melaksanakan acara-acara kepartaian yang berskala nasional. Semoga, setelah Munas, PKS akan lebih dipersepsikan oleh masyarakat sebagai partai tengah dan partai terbuka, sehingga, mampu memenangkan suara di jawa tengah dan jawa timur.
Baca selengkapnya...

Makanan dan minuman

Ketika masih bekerja sebagai PNS, pak adil terbiasa mendidik keluarganya, bagaimana mencapai khusnul khatimah, dengan media makanan. Sebagai PNS dengan penghasilan yang terbatas, konsumsi keluarga pak adil harus diatur sedemikian rupa, agar tidak seperti bunyi peribahasa, besar pasak daripada tiang. Dari sejak menerima gaji di awal bulan sampai dengan sehari sebelum hari terakhir di bulan tersebut, keluarga pak adil membelanjakan uangnya dengan hemat, sehingga menu masakan yang disantap keluarga tersebut relatif sederhana. Begitu menginjak hari terakhir di bulan yang bersangkutan, keluarga pak adil merayakan khusnul khatimah dengan berekreasi makan di luar, meskipun pilihan tempat makan di luar juga masih sederhana. Yang penting, menu makannya agak lebih enak dibanding menu makanan sehari-hari. Ketika makan, anak-anak pak adil terbiasa mengakhirkan menyantap lauk, bagian yang paling enak dari komposisi makanan yang disantap. Begitulah, pengalaman merasakan khusnul khatimah telah tertanam di keluarga pak adil.


Dalam sebuah riwayat, khalifah Umar merayakan takluknya kota Iskandariyah dengan acara makan bersama secara sederhana, yakni, dengan bersama-sama menyantap roti dan kurma di masjid. Kisah seputar penaklukan mesir, sangat menarik untuk diceritakan. Khalifah Umar sempat bertemu dengan jenderalnya, Amr Bin Al Ash, di afrika utara, ketika sang jenderal meminta izin untuk memasuki mesir. Amr berusia sekitar 45 tahun dan semangat tempurnya sedang tinggi-tingginya, menyusul kemenangan-kemenangan yang cepat pada pasukan yang dipimpinnya. Saat itu, Khalifah Umar belum bisa memutuskan, mengizinkan atau tidak, dan berjanji untuk segera mengirim surat lewat kurir sesampainya beliau di madinah. Umar mengatakan, kalau beliau belum mengizinkan, dan surat diterima ketika Amr masih belum memasuki mesir, Amr  harus menghentikan gerak pasukan. Tetapi kalau surat diterima, ketika Amr sudah terlanjur memasuki mesir, maka, kata khalifah Umar, Amr dipersilakan untuk melanjutkan ekspansi dengan bertawakkal kepada Alloh.  Kemudian, ketika khalifah Umar akhirnya memutuskan bahwa belum saatnya bagi pasukan Islam untuk melakukan ekspansi ke mesir, beliaupun mengirimkan surat melalui kurir. Amr, yang saat itu belum memasuki mesir, namun sudah bisa menduga isi surat dari khalifah Umar, memutuskan untuk membuka surat ketika sudah memasuki wilayah mesir. Sehingga, ekspansi ke mesir tetap dilanjutkan. Bagaimana Amr menyiasati surat dari khalifah Umar, menunjukkan bakat-bakat Amr sebagai seorang politikus ulung. Kota Iskandariyah, atau juga dikenal sebagai alexandria, yang didirikan oleh alexander agung, merupakan kota nomer dua terkuat di dunia, setelah konstantinopel. Pasukan Islam mendirikan tenda untuk membangun markas di kawasan yang sekarang menjadi ibukota mesir, kairo. Kota iskandariyah, sebagai kota terkemuka imperium romawi setelah konstantinopel, akhirnya menyerah setelah Amr Bin Al Ash mengepungnya. Di bagian lain, kota Damaskus, yang konon merupakan kota tertua di dunia, menyerah kepada jenderal khalid bin walid. Sedangkan Persia, takluk di tangan jenderal Saad Bin Abi waqqash. Memang, penaklukan wilayah terluas oleh pasukan Islam, terjadi dimasa khalifah Umar, seakan–akan, khalifah yang sederhana itu, ingin bersegera menyampaikan hidayah Islam ke seluruh penjuru dunia, agar seluruh manusia terbebaskan dan merasakan manisnya hidayah Islam, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Seandainya ekspansi Islam tidak disegerakan di masa Khalifah yang berjuluk al faruq itu, kita di Indonesia saat ini, mungkin masih menyembah pohon atau candi.


Selain jago dalam berdagang, etnis tionghoa juga ahli dalam bidang masak memasak. Sebagai contoh, merekalah yang bertanggungjawab di balik popularitas roti unyil di bogor, bolen kartika sari di bandung, ataupun kue mandarijn di solo. Mereka bahkan juga mengelola beberapa rumah makan padang terkenal, sehingga pakar kuliner, bondan winarno, menjulukinya sebagai, papi tiong, padang tapi tionghoa. Kota solo, sebagai salah satu tempat tujuan wisata kuliner, juga merekam jejak prestasi etnis tionghoa di seputar masakan. Salah satu khasanah kuliner yang populer di kota solo, sate  buntel, yakni sate yang dibuat dari daging kambing yang digiling halus dan dibungkus (dibuntel) dengan lemak kambing, ikut dipopulerkan oleh etnis ini, yang salah satu rumah makan terkenalnya berada di kawasan tambaksegaran solo. Namun, sebagian kalangan muslim yang kritis, masih menahan diri untuk tidak jajan di gerai-gerai mereka, khawatir mereka mencampur bahan masakan dengan unsur yang tidak halal, misalnya, daging babi. Penulis punya pengalaman, ketika penulis masih menjadi pemeriksa pajak di bandung dan ketika itu penulis mendapat tugas untuk mengaudit toko SH, yang menjual roti dan kue di jalan braga, sebuah ruas jalan yang cukup populer di kota kembang, penulis menemukan daging babi di salah satu persediaan bahan untuk membuat roti dan kue. Mungkin, inilah sebabnya, toko roti BT cukup alot menolak untuk diaudit oleh MUI dalam rangka menentukan halal tidaknya produknya.


Di beberapa negara yang sudah maju, dalam rangka melindungi konsumennya, pemerintah melarang produsen makanan untuk beriklan pada jam-jam dimana anak-anak masih menonton televisi. Produsen makanan yang beriklan tidak sesuai dengan kenyataan, bisa dikenakan tuntutan telah menipu konsumen. Sebagai contoh, anjuran salah satu produsen susu agar manusia sering-sering meminum susu guna menghindari penyakit pengeroposan  tulang,  bisa dikenakan pasal penipuan. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Jepang menyimpulkan bahwa, tubuh manusia mempertahankan jumlah kandungan kalsium di dalam darah, sebagaimana yang dilakukan tubuh terhadap vitamin C. Ketika terdapat asupan vitamin C atau kalsium yang melebihi kuota, tubuh akan membuang kelebihan kalsium atau vitamin C tersebut, melalui urine. Dalam mekanismenya membuang kelebihan kalsium inilah, tanpa sengaja, tubuh terkadang ikut juga membuang sebagian persediaan kalsium yang seharusnya dipertahankan sebagai persediaan besi. Maka, ironisnya, menurut penelitian para ahli di jepang tersebut, semakin sering manusia minum susu, justru akan semakin mempercepat terjadinya pengeroposan tulang. Lebih baik mengonsumsi sayuran yang mengandung kalsium, karena kalsium di dalam sayuran lebih lambat diserap oleh tubuh. Nampaknya, slogan lima sempurna yang mengiringi empat sehat, perlu ditinjau ulang.


Seringkali, orang-orang yang telah mencapai sukses secara materi, ketika menceritakan kesederhanaan hidupnya di masa kecil, karena mereka terlahir dari kalangan keluarga yang sederhana, mengisahkan bagaimana orang tua mereka terpaksa harus membagi lauk berupa sebutir telur untuk beberapa anggota keluarga. Ternyata, kandungan kolesterol yang ada di dalam sebutir telur, berlebih untuk memenuhi kebutuhan hidup seorang manusia dalam satu hari. Artinya, tindakan para orangtua membagi satu butir telur untuk menjadi lauk bagi beberapa anggota keluarga, tidak lagi menjadi kisah sedih, karena begitulah asupan yang seharusnya. Di dalam bukunya yang berjudul, three cups of tea, greg mortenson menulis bahwa di perbatasan Pakistan, di kawasan atap dunia, himalaya, gula, sebagai pemanis minuman, hanya disuguhkan untuk para tamu. Tuan rumah hampir tidak pernah menggunakannya. Gula merupakan barang mewah di sana. Kebutuhan manusia terhadap gula dalam sehari, hanya sekitar dua sendok teh, dan sudah tercukupi di dalam makanan yang dikonsumsi, seringkali berlebih, tanpa harus menambahkan dengan gula pasir. 


Dalam perjalanan sejarah kaum muhajirin, terjadi beberapa tahapan peningkatan ekonomi, setelah mereka hijrah ke Madinah, hampir tanpa membawa harta apa-apa. Yang pertama, tahap pengembalian pinjaman. Tahap ini terjadi setelah pasukan Islam menaklukan kaum yahudi bani quraidha. Kaum Muslimin banyak mendapatkan harta rampasan perang, setelah penaklukan tersebut. Saat itu, kaum  muhajirin mengembalikan apa-apa yang dahulu pernah mereka terima dari saudara anshor mereka. Bisa jadi, pengembalian ini mengagetkan kaum anshor, karena sebenarnya mereka sudah mengikhlaskan bantuan yang selama ini telah mereka berikan kepada kaum muhajirin. Tetapi, kaum muhajirin ternyata menganggap bantuan tersebut sebagai suatu kewajiban yang suatu saat akan mereka kembalikan. Sungguh sebuah sikap yang sangat terhormat. Tahap makan dengan kenyang, terjadi setelah pasukan Islam menaklukan kaum yahudi di khaibar. Hijrah terjadi tahun ... dan penaklukan khaibar terjadi di tahun ... Artinya, sekurang-kurangnya, kaum muslimin di madinah tidak pernah makan dengan kenyang selama ... tahun. Ketatnya jadwal pertempuran yang dialami oleh para sahabat, menjadi sarana yang sangat efektif untuk membuang kalori mereka. Wallahu'alam, apakah ketika itu sebagian besar para sahabat memiliki badan yang langsing. Bandingkan dengan jaman sekarang. Ketatnya jadwal meeting di kafe dan resto, semakin menggemukkan para professional dan para pebisnis.


Suatu ketika, Rasulullah SAW bertemu dengan salah seorang sahabat yang tubuhnya ekstra gemuk. Beliau mempertanyakan kegemukan yang dialami oleh sang sahabat, dan sahabat yang memiliki tubuh gemuk tersebut menjawab bahwa kegemukan ini adalah karunia Alloh SWT. Namun, Rasulullah SAW membantah sahabat tersebut dan mengatakan bahwa kegemukan adalah penyakit. Dewasa ini, jumlah anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan, obesitas, semakin meningkat. Makanan yang dikonsumsi oleh para anak-anak tersebut, rata-rata mengandung kalori yang tinggi. Di balik kelucuan balita atau anak-anak yang montok menggemaskan, tersimpan berbagai risiko. Penyakit-penyakit yang muncul akibat kelebihan kalori, seperti misalnya diabetes, yang biasanya menjangkiti orang-orang di atas usia lima puluh tahun bahkan enam puluh tahun, sekarang banyak menjangkiti orang-orang yang baru berusia di bawah empat puluh tahun. Salah satu penyebab terjadinya kelebihan berat badan di kalangan anak-anak adalah, semakin jarangnya sekolah-sekolah yang memiliki lapangan untuk berolahraga. Kebutuhan sarana gedung, telah mengorbankan lahan-lahan terbuka, yang biasanya dipergunakan untuk berolahraga bagi anak-anak sekolah tersebut. Kisah orang tua mereka dahulu, yang harus berjalan kaki puluhan kilometer atau mengayuh sepeda, untuk mencapai sekolah, hanya menjadi dongeng yang diceritakan sambil menyantap jajanan yang tinggi kalori.
Baca selengkapnya...

FF

Singkatan FF, bisa dipanjangkan menjadi beberapa istilah yang cukup populer, seperti, fitness first, first to fly, fast food, forget and forgive, fast and furious, friend or foe, maupun fire and forget. Fitness first adalah merk waralaba terkenal untuk pusat kebugaran. Dengan harga tiket yang murah, beberapa maskapai penerbangan, meskipun telah berjasa karena memungkinkan rakyat kecil untuk merasakan, bagaimana serunya bepergian naik pesawat terbang, first to fly, dianggap menyebabkan kekumuhan di ruang tunggu bandar udara, menjadi mirip ruang tunggu terminal bus. Fast food, yang sering disebut juga sebagai junk food, dituduh sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas mewabahnya kelebihan berat badan, obesitas. Salah satu contoh gerai fast food yang terkenal adalah KFC, yang hak waralabanya dimiliki oleh PT fast food indonesia, perusahaan yang dimiliki oleh keluarga gelael. Ingat ricardo gelael, yang sering menjadi navigator rally kala mas tomy suharto dengan gagah berani mengemudikan mobil mazdanya, yang diimpor utuh dari negeri sakura. Pada waktu pilleg, berkat kreatifitas para kader, kepanjangan KFC sempat dipelesetkan menjadi ... fans club, nama seorang ustadz yang caleg, yang kebetulan penampilan sang ustadz memang mirip dengan penampilan eyang sanders, pendiri KFC, sebelas dua belas. Pak anggito abimanyu, setelah mengundurkan diri dari BKF, menolak untuk menjelaskan berita seputar alasan pengunduran dirinya, karena, kata pak anggito, beliau sudah berada di tahapan forget and forgive. Fast and furious, adalah judul film, yang berkisah mengenai balap mobil liar. Sedangkan istilah friend or foe, serta fire and forget, akrab di kalangan militer. Friend or foe, kawan atau lawan, merupakan informasi yang disampaikan oleh alat pendeteksi yang dipasang di mesin perang, entah tank atau pesawat tempur, ketika mendeteksi obyek yang berada di sekitar mesin perang tersebut. Dalam suatu kesempatan di perang Irak, tank-tank amerika pernah saling menembaki di antara mereka, akibat alat pendeteksi salah menyajikan informasi, mengira kawan sebagai lawan. Istilah fire and forget, dipopulerkan oleh para ahli persenjataan di angkatan udara NATO, untuk menyebut salah satu teknik bertempur di udara, dog fight, dimana sang pilot setelah meluncurkan rudal pintar, tidak perlu lagi repot-repot mengendalikan arah rudal, karena sang rudal sudah dibekali dengan pengetahuan mengenai posisi musuh, sehingga bisa mencari sendiri sasarannya. Cukup tembakan saja, dan setelah itu lupakan, karena sang rudal mampu mencari sendiri sasarannya. Fire and forget.

Selain menjadi istilah yang populer di kalangan militer, istilah fire and forget ini, juga dikenal di dunia da’wah. Sesudah menyampaikan nasehat, fire, entah melalui lisan maupun tulisan, para da’i seringkali tertipu dengan perasaan bahwa, dirinya sudah cukup banyak berbuat untuk ummat, sehingga, mereka melupakan dirinya sendiri untuk mengamalkan apa-apa yang mereka nasehatkan, forget. Alquran mengingatkan para da’i agar melaksanakan amalan sesuai dengan nasehat atau taujih yang telah disampaikan. Amat besarlah murka Alloh SWT terhadap para da’i yang, tidak mengamalkan apa-apa yang telah disampaikan. Ulama besar Imam Hasan Al Bashri, pernah diundang untuk menyampaikan pengajian, dengan pesan titipan dari panitia agar beliau membahas masalah pembebasan budak. Beliau baru berani berceramah memenuhi undangan panitia tersebut, setelah beliau membeli budak dan membebaskannya. Seringkali, para ulama begitu gencar menembak orang lain, namun lupa untuk menembak keluarganya sendiri, saking sibuknya. Inilah rahasianya, mengapa sebagian putra-putri para ulama pengasuh pondok pesantren, memiliki tingkat kebandelan di atas rata-rata. Penciptaan tokoh-tokoh di dalam tulisan, seperti misalnya tokoh pak adil dan pak sujahtra, bisa digunakan untuk berjaga-jaga, seandainya penyakit fire and forget ini muncul. Bahwa nasehat maupun kritikan yang disampaikan oleh sang pencipta tokoh, dilakukan dengan meminjam lisan para tokoh rekaan tersebut, sehingga, semoga, para pembaca hanya melihat materi tulisannya, dan tidak mencari relevansi antara perilaku penulis dengan materi tulisannya. Undzur maa qoula walaa tandzur man qoula

Berlainan dengan tarbiyah islamiyah yang memantau perkembangan obyek da’wah, da’wah yang tidak berkelanjutan, sporadis, rentan terjangkit penyakit fire and forget, karena, setelah menyampaikan nasehat kepada obyek da’wah, fire, sebagian da’i akan melupakan perkembangan obyek da’wah, forget. Pada da’wah yang berkelanjutan, perkembangan obyek da’wah, akan diikuti dengan penjenjangan obyek da’wah. Penjenjangan obyek da’wah, sesungguhnya merupakan penghargaan atau ucapan terimakasih atas prestasi da’wah yang telah diraih oleh obyek da’wah, atau apa yang dikenal dengan istilah, muwashoffat. Karena penghargaan atau pujian adalah tonikum bagi jiwa, maka, salah satu karakter manusia adalah, cenderung untuk mempertahankan penghargaan atau pujian. Dengan demikian, penghargaan ataupun pujian, akan menciptakan standar prestasi kerja. Seorang anak kecil yang dipuji oleh orangtuanya, sebagai anak yang rajin dan shalih, setelah sukses menunaikan tugas dari orangtuanya berupa membeli minyak goreng di warung sebelah, akan selalu berusaha menjadi anak yang patuh kalau disuruh oleh orang tuanya, demi mempertahankan pujian. Sehingga, pada acara-acara tertentu, misalnya kuliah umum, aksi long march unjuk rasa, ataupun pada acara mabit di masjid sektor 9, tingkat kehadiran kader da’wah dengan jenjang yang lebih tinggi, misalnya pada level anggota ahli atau anggota dewasa, seharusnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan kader da’wah pada level madya atau muayyid. Kecuali, sebagian kader da’wah dengan level yang lebih tinggi, keliru menafsirkan acara pembai’atan mereka, seolah-olah mereka seperti telah mengikuti perang badar, berbuatlah semaumu, Alloh telah mengampunimu. Atau, setelah mereka mengucapkan sumpah bai’at, fire, mereka kemudian melupakannya, forget. Idealnya, sebagaimana gambaran sebuah keluarga yang baik, perilaku sang kakak harus bisa dijadikan panutan oleh adik-adiknya. Sang adikpun juga demikian, jangan sampai ketika musim mukhoyyam tiba, sang adik sangat berharap jenjangnya segera dinaikan menjadi dewasa atau ahli, yang lebih ringan mukhoyyamnya, sambil sibuk bertanya-tanya, mengapa si fulan yang baru kemarin disalamin kok sekarang sudah beranjak dewasa atau ahli, salah apa ya saya, kok nggak naik-naik. Namun ketika musim lomba hafalan al qur an tiba, sang adik merasa lebih nyaman beristiqomah di jenjang madya, karena cukup menghafal juz 29 dan 30 saja.

Salah seorang ustadz yang kebetulan adalah aleg, menyayangkan minimnya respon sebagian kader da’wah, terhadap beberapa peluang bagus yang ditawarkan sang ustadz. Peluang atau kesempatan yang bagus ini, bila dimanfaatkan dengan baik, berpotensi besar untuk menaikkan posisi tawar partai da’wah, meningkatkan perolehan suara, maupun memperbaiki perekonomian para kader. Menurut ustadz tersebut, para kader ini hanya sekedar ber iya-iya, namun setelah itu, tidak ada kelanjutannya. Kata orang jawa, nggah nggih nggah nggih, ning ora kepanggih. Hanya sekedar ho oh-ho oh saja, fire, setelah itu tidak ada tindak lanjut, forget, atau, meminjam istilah pak ustadz dalam bahasa jawa, kamitenggengen, yang kurang lebih artinya, no action talk only. Ustadz Musyafa pernah mengisahkan, bagaimana bani israil di bawah pimpinan nabi Musa, pernah menyia-nyiakan peluang yang baik, untuk menguasai negeri palestina dengan hanya memasukinya, tanpa harus berperang. Menurut ustadz Musyafa, peluang baik yang disia-siakan, akan datang lagi, tetapi dengan konsekuensi yang lebih berat. Benar, sekian waktu kemudian, peluang yang baik itu datang lagi. Bani israil diberi kesempatan lagi untuk menguasai negeri palestina, tetapi kali ini harus dengan peperangan, di bawah pimpinan yaswa bin nun. Konsekuensi yang semakin berat.
Baca selengkapnya...